Rabu, 21 Maret 2012

konsepsi IBD dalam kesusastraan

Konsepsi  IBD dalam Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimaksud kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang – kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang – cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu – ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
  1. Prosa lama meliputi
    1. dongeng – dongeng
    2. hikayat
    3. sejarah
    4. epos
    5. cerita pelipur lara
  1. Prosa baru meliputi
    1. cerita pendek
    2. roman/novel
    3. biografi
    4. kisah
    5. otobiografi
C. Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
  1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
  2. Prosa fiksi memberikan informasi
  3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
  4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Sumber  :  http://rulrul.wordpress.com/2011/03/13/rangkuman-ibd-konsepsi-ibd-dalam-kesusastraan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar